Keluarga Besar

SCOUT OF GLADIATOR

prosesi pengukuhan tamu ambalan

Kak adi serius amat

Kedisiplinan para anggota

Jika salah terima konsekuensinya

Prosesi pengukuhan

Tamu Ambalan gelombang 2

Kebersamaan para gladiator

Seusai pengambilan TKK masak dan pengatur meja makan

Minggu, 25 Januari 2015

sandi ambalan


Dewan Ambalan



Jumat, 16 Januari 2015

Formulir Dewan Penggalang

Assalamualaikum,
Silahkan adik-adik Pemimpin dan Wakil Pemimpin regu untuk mengisi formulir Pendaftaran Dewan Penggalang dengan mengunduh terlebih dahulu formulirnya DISINI, Kemudian print di kertas legal/F4 baru setelah itu lengkapi datamu dan lampirkan Foto Resmi terbaru dengan ukuran 3x4 berpakaian Pramuka Lengkap, Latar belakang Putra: Merah dan Putri: Biru.  Satu lagi, jangan lupa deh formulirnya dibawa pada hari jumat sebagai salah satu syarat menjadi Anggota Dewan Penggalang.
Salam Pramuka!

Best Regards,
Pembina 

Jumat, 09 Januari 2015

PENGERTIAN DAN ARTI SANGGA


Sangga adalah sebuah tanda pasukan di pramuka tingkat penegak,yang terdiri dari 5 sangga.

yaitu perintis,pencoba,penegas,pendobrak,dan pelaksana. Sangga sendiri adalah satuan terkecil dalam penegak, yang berarti gubug atau rumah kecil di sawah (saung). Dengan itu diharapkan segenap anggota sangga mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan musyawarah dalam mengambil keputusan, termasuk dalam menentukan nama dan tanda sangga.


Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang bendahara yang disebut Hartaka, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter ambalan tersebut. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Korpri Bekasi adalah "Arjuna" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri), selain itu juga ada ambalan yang putra dan putrinya jadi satu, misalnya Ambalan Soeringgit dengan pasukan intinya Korps Soeringgit 149.


Sangga terbagi menjadi 5 :
  1. Sangga Perintis

  1. Sangga Pencoba

  1. Sangga Pendobrak

  1. Sangga Penegas

  1. Sangga Pelaksana


1. Sangga Perintis 
didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 ( bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ).yaitu saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan,dan bangsa indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para penjajah.

Hiasan Warna : Merah, Putih, Kuning, dan Hitam. 
Hiasan Gambar : Keris yang dilingkari oleh rantai.

Tugasnya yaitu Mengeluarkan ide-ide atau mengandung pengertian perintisan/ pelopor dalam kebaikan.

Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai mengerjakan sesuatu, pelopor, atau menjadi pembuka.



2. Sangga Pencoba 
pencoba nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei tahun 1908. Pada tanggal ini telah terjadi peristiwa Kebangkitan nasional dimana bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi nasional, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 300 tahun sebelumnya. NB : Dalam teori / materi lain menerangkan bahwa sangga pencoba, diambil untuk mengenang sejarah kelam terjadinya pengkhiatan G30S/PKI ,dimana terjadi upaya mengganti palsafah hidup NKRI dari pancasila menjadi Komunis

Hiasan Warna : Merah, Hitam, Putih.
Hiasan Gambar : Kaos, Jangka, Kamera, dan Penggaris.

Tugasnya yaitu Merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung pengertian keberaian mencoba segala sesuatu yang positif.

Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba segala sesuatu yang positif.


3. Sangga Pendobrak
didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan dengan Hari Proklamsi Kemerdekaan Indonesia).nama pendobrak diambil untuk mengingat kita akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia.karena berkat perjuangan para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat ini.

Hiasan Warna : Merah, Kuning, Hitam.
Hiasan Gambar :Rumput Yang didikat Lalu didobrak/ditusuk oleh Tombak

Tugasnya yaitu Memecahkan Masalah Yang Muncul atau mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.

Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran melawan kemungkaran.


4. Sangga Penegas 
didirikan pada tanggal 11 Maret 1965 ( bertepatan dengan Hari SUPERSEMAR / Surat Perintah 11 Maret ).

Hiasan Warna : Hitam, Kuning dan Putih.
Hiasan Gambar : Palu Atau Martil.

Tugasnya Yaitu Menegaskan ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.

Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.


5. Sangga Pelaksana
yang terakhir adalah sangga pelaksana,sangga pelaksana mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,saat indonesia masuk pada masa pembangunan,sangga ini juga mengingatkan kita untuk mengisi kemerdekaan,agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.

Hiasan Warna : Hijau, Putih, Hitam dan Kuning.
Hiasan Gambar : Palu atau Martil, Rencong yang diikat dengan Wadahnya.

Tugasnya yaitu Melaksanakan ide-ide yang telah disepakati oleh seluruh Sangga atau mengandung pengertian keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.

Selasa, 23 Desember 2014

Satuan Karya


Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional

Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.
Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
  4. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
    1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
    2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
    3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
    4. Subkrida Search And Rescue (SAR)
Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.
Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.
Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan dan keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.
Krida, adalah satuan kecil yang merupakan bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945.
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
  • Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security)
  • Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity)
  • Perasaan ilindungi dari segala macam bahaya (safety)
  • Perasaan damai dan tentram lahir batin (peace)

Lambang saka bhayangkara
Bentuk
Lambang saka bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing-masing sisi 5 cm.

ISI
Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas :
1. PERISAI, dengsn ukuran gambar:
  • Sisi atas = 3,5cm
  • Sisi miring atas kiri = 1cm
  • Sisi miring atas kanan = 1cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
2. Bintang 3 (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm
3. Obor dengan ukuran gambar:
  • Panjang tangkai = 1,5 cm
  • Tinggi nyala api = 1 cm
4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa dan simetris, dengan ukuran :
  • Garis tengah kelapa = 1 cm
  • Tinggi tunas = 2 cm
  • Panjang akar = 0,5 cm
  • Tulisan dengan huruf besar yang berbunyi ”SAKA BHAYANGKARA”.
Warna
1. Warna dasar saka bhayangkara ” MERAH”
2. Warna dasar perisai bagian atas ” KUNING ” dan bagian bawah” HITAM “
3. Warna tunas kelapa ” KUNING TUA “
4. Warna obor :
  • Nyala api ” MERAH “
  • Tangkai obor bagian bawah ” PUTIH “
  • Tangkai obor bagian atas ” HITAM ” dan tengah nya adagaris putih
5. Warna tiga bintang ” KUNING TUA”
6. Warna tulisan ” HITAM “
7. Warna bingkai ” HITAM “
Arti Kiasan Lambang Bhayangkara
1. Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I
3. Obor melambangkan sumber terang sejati
4. Api yang menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
  • Kesadaran
  • Kewaspadaan
  • Kebijaksanaan
5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yang mempunyai makna :
  • Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
  • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
  • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
  • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
  • Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
  • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945.






Saka Bahari


Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.




Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari




Saka Dirgantara



Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.
  1. Krida Olahraga Dirgantara
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.

Krida Pengetahuan Dirgantara
  1. Aerodinamika
  2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
  3. Meteorologi
  4. Fasilitas Penerbangan
  5. Navigasi Udara

Krida Jasa Dirgantara
  1. Teknik Mesin Pesawat
  2. Komunikasi
  3. Aerial Search And rescue
  4. Struktur Pesawat





Saka Bakti Husada




Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional diMagelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.

Krida Bina Obat
  1. Pemahaman Obat
  2. Taman Obat Keluarga
  3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
  4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
  5. Pembinaan Kosmetik
Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  1. Bina PHBS di Rumah
  2. Bina PHBS di Sekolah
  3. Bina PHBS di Tempat umum
  4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
  5. Bina PHB







Saka Keluarga Berencana (KENCANA)


Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).







Saka Wanabakti


Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen KehutananPerhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK, yakni:
  1. SKK Perisalah Hutan
  2. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
  3. SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK, yakni:
  1. SKK Keragaman Hayati
  2. SKK Konservasi Kawasan
  3. SKK Perlindungan Hutan
  4. SKK Konservasi Jenis Satwa
  5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
  6. SKK Pemanduan
  7. SKK Penulusuran Gua
  8. SKK Pendakian
  9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
  10. SKK Pengamatan Satwa
  11. SKK Penangkaran Satwa
  12. SKK Pengendalian Perburuan
  13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK, yakni:
  1. SKK Konservasi Tanah dan Air
  2. SKK Perbenihan
  3. SKK Pembibitan
  4. Penanaman dan Pemeliharaan
  5. SKK Perlebahan
  6. SKK Budidaya Jamur
  7. SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
  2. SKK Pencacahan Pohon
  3. SKK Pengukuran Kayu
  4. SKK Kerajinan Hutan Kayu
  5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
  6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.




Saka Taruna Bumi


 Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen PertanianLIPI, dan Lembaga Holtikultura.




Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
SKK Bidang Taruna Bumi adalah sebagai berikut
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura, mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK, yakni:



Saka Wira Kartika


Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.




Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
  1. Krida Survival
  2. Krida Pionering (Perintis)
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida penanggulangan bencana alam





Saka Kalpataru

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kwarnas gerakan Pramuka telah menginisiasi lahirnya SAKA Lingkungan yang di beri nama SAKA KALPATARU, kerjasama ini bermula dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 17/MENLH/11/2011 dan No. 014/PK-MoU/11/2011 tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara.
Satuan Karya Pramuka Kalpartaru untuk tahap awal meliputi tiga Krida yaitu :
  1. Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
  2. Krida Perubahan Iklim, dan
  3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Untuk tahap berikutnya yaitu tahun 2014, Krida SAKA Kalpataru akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan lingkungan






Saka Telematika


Saka Telematika adalah Satuan Karya Pramuka yang membidangi masalah teknologi dan informasi, saka ini terbilang baru dan dirintis oleh Kwartir Daerah Jawa Barat dengan bekerja sama dengan Telkom sejak Maret 2011 yang lalu, Saka Telematika ditandatangani oleh Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Effendi di GKP Telkom di Jalan Japati 1 Bandung. Cianjur dan Bekasi adalah beberapa daerah di Indonesia yang telah membentuk saka tersebut. Tujuan dibentuknya Saka Telematika ini adalah menjadikan ikon terbaru dari Pramuka sendiri juga mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada telekomunikasi, edutainment, multimedia dan informatika Indonesia yang menjadikan Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang. Saka Telematika terdiri dari 4 krida yakni: 1. Krida Telekomunikasi




  1. SKK Jaringan Telekomunikasi
  2. SKK Jasa Telekomunikasi
  3. SKK Interkoneksi Telekomunikasi
2. Krida Informatika
  1. SKK Internet (Web)
  2. SKK E-Commerce
  3. SKK Social Networking
3. Krida Media
  1. SKK Broadcast
  2. SKK Video
  3. SKK Teleconfrence
  4. SKK Design Grafis
4. Krida Edutainment
  1. SKK Game Online
  2. SKK Content

 Saka Kominfo

Saka Kominfo Adalah salah satu Satuan Karya Pramuka, tempat peningkatan dan pengembangan kecakapan, ketrampilan pengalaman dan kepemimpinan para Pramuka Penggalang yang berusia 14 tahun atau lebih, Pramuka Penegak dan Pandega dalam usahanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata dan produktif di bidang Komunikasi dan Informatika, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan kepentingan masyarakat, sejalan dengan perkembangan teknologi Komunikasi dan Informatika dewasa ini, dalam rangka memupuk jiwa Komunikasi dan Informatika untuk memberi bekal kehidupan dan penghidupan kepada mereka, anggota Saka Kominfo untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara.





Saka Bina Sosial

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.




Saka Panduwisata


 Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.




Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[2]
  1. Krida Bina Obyek Wisata
  2. Krida Bina Pramuwisata
  3. Krida Bina Sarana Wisata
  4. Krida Bina Seni Budaya







Saka Pustaka



Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh KetuaKwartir Cabang Blora.[3]
Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).[4]
Krida-krida dalam Saka Pustaka,
  1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
  2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)
  3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)
  4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)


Saka Widya Bakti
Lambang Masing-masing Krida Saka Widya Bakti
a) Krida AUD

 b) Krida Kursus
c) Krida Dikmas